drKeanekaragaman hayati disebut juga “Biodiversitas”. Keanekaragaman atau
keberagaman dari makhluk hidup dapat terjadi akibat adanya perbedaan
warna, ukuran, bentuk, jumlah, tekstur, penampilan dan sifat-sifat
lainnya. Sedangkan keanekaragaman dari makhluk hidup dapat terlihat
dengan adanya persamaan ciri antara makhluk hidup.
Biologi konservasi adalah ilmu yang berorientasi pada tujuan yang
mencari penyelesaian untuk menghadapi krisis keanekaragaman biologis
(biodiversity crisis), yaitu penurunanan yang sangat cepat dalam
keanekaragaman kehidupan bumi saat ini.
Diseluruh biosfer, aktivitas manusia mengubah struktur trofik, aliran
energi, siklus bahan kimia, dan gangguan alamiah. Jumlah permukan lahan
yang diubah oleh manusia mendekati 50%, dan kita menggunakan lebih dari
separuh air tawar permukaan yang dapat digunakan. Persediaan ikan yang
banyak di laut menjadi semakin menipis oleh penangkapan ikan yang
berlebihan dan beberapa daerah yang paling produktif dan yang paling
beranekaragam, seperti terumbu karang dan muara mengalami cekaman yang
sangat hebat.
Ancaman utama terhadap biodiversitas
Hal-hal yang menjadi ancaman terhadap biodiversitas, diantaranya
kerusakan habitat, eksploitasi berlebihan dan kompetisi oleh spesies
eksotik.
Perusakan habitat oleh manusia secara besar-besaran disebabkan oleh
pertanian, pengembangan perkotaan, kehutanan, pertambangan dan polusi
lingkungan. Siklus hidrologi dan kimia alami terganggu oleh pembukaan
lahan yang menyebabkan milyaran ton tanah subur mengalami erosi dan
hanyut ke dalam sungai, danau, dan laut setiap tahun, sehingga sungai,
danau, dan perairan pesisir pantai menjadi dangkal, dimana potensi dan
kejadian banjir semakin sering terjadi dalam skala yang semakin
meningkat.
Urutan nomor dua setelah hilangnya habitat sebagai penyebab penting
krisis biodiversitas adalah kompetisi spesies eksotik (spesies yang
tidak asli) dengan spesies asli. Spesies eksotik dimasukkan dengan
berbagai cara. Orang-orang secara tidak sengaja membawa biji atau
serangga bersama dengan mereka ketika mereka berkelilling dunia, dan
banyak tumbuhan dan hewan asing yang telah dimasukkan secara sengaja
untuk tujuan pertanian atau hiasan. Sebagian besar spesies yang
dipindahkan tidak berhasil bertahan hidup diluar daerah hidupnya yang
normal, tetapi banyak contoh spesies yang dipindahkan dapat bertahan
hidup. Banyak spesies eksotik yang dapat bertahan hidup tersebut
mempunyai dampak pada ekosistem yang ada saat ini, tetapi beberapa
spesies tersebut berperan penting dalam kommunitas barunya. Umumnya
melalui pemangsaan terhadap spesies asli atau kompetisi untuk
mendapatkan sumber daya. Contohnya perpindahan semut api kearah utara,
yang secara tidak sengaja dimasukkan ke wilayah bagian selatan amerika
serikat dari brazilia pada tahun 1918. penggantian oleh spesies yang
diintroduksikan, dianggap bertanggung jawab paling tidak sebagian
terhadap 68% dari daftar spesies yang punah, terancam, rentan, dan
langka yang diterbitkan oleh IUCN.
Ancaman lain yang berarti terhadap biodiversitas seperti eksploitasi
secara berlebihan pada kehidupan liar, merupakan permasalahan gabungan
antara penyusutan habitat dan spesies eksotik. Spesies hewan yang
jumlahnya telah menurun secara drastis melalui penangkapan komersial
atau perburuan yang berlebihan, meliputi paus, bison amerika, kura-kura
galapagos dan banyak jenis ikan lainnya. Teknik penangkapan ikan modern
telah mengurangi populasi ikan cod, herring, makarel dan banyak spesies
penting lainnya sampai ke tingkat yang tidak dapat menopang eksploitasi
manusia selanjuutnya. Selain spesies yang diburu, banyak organisme lain
terbunuh oleh metode penangkapan yang digunakan. Contohnya lumba-lumba,
kura-kura laut tertangkap dalam jaring ikan dan tak terhitung jumlah
invertebrata yang terbunuh oleh pukat harimau di laut. Perdagangan yang
semakin meluas, seringkali ilegal dari organisme liar (seperti burung,
anggrek dan kaktus langka) dan produk satwa liar (yang meliputi kulit
mamalia, bulu burung, dan tanduk badak, dan empedu beruang) juga
mengancam banyak spesies.
http://biologi2008fkipunila.blogspot.com/2010/02/biodiversitas-dan-konservasi-biologi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar