Senin, 03 Desember 2012

BIODIVERSITAS DAN KONSERVASI BIOLOGI

drKeanekaragaman hayati disebut juga “Biodiversitas”. Keanekaragaman atau keberagaman dari makhluk hidup dapat terjadi akibat adanya perbedaan warna, ukuran, bentuk, jumlah, tekstur, penampilan dan sifat-sifat lainnya. Sedangkan keanekaragaman dari makhluk hidup dapat terlihat dengan adanya persamaan ciri antara makhluk hidup.

Biologi konservasi adalah ilmu yang berorientasi pada tujuan yang mencari penyelesaian untuk menghadapi krisis keanekaragaman biologis (biodiversity crisis), yaitu penurunanan yang sangat cepat dalam keanekaragaman kehidupan bumi saat ini.

Diseluruh biosfer, aktivitas manusia mengubah struktur trofik, aliran energi, siklus bahan kimia, dan gangguan alamiah. Jumlah permukan lahan yang diubah oleh manusia mendekati 50%, dan kita menggunakan lebih dari separuh air tawar permukaan yang dapat digunakan. Persediaan ikan yang banyak di laut menjadi semakin menipis oleh penangkapan ikan yang berlebihan dan beberapa daerah yang paling produktif dan yang paling beranekaragam, seperti terumbu karang dan muara mengalami cekaman yang sangat hebat.

Ancaman utama terhadap biodiversitas

Hal-hal yang menjadi ancaman terhadap biodiversitas, diantaranya kerusakan habitat, eksploitasi berlebihan dan kompetisi oleh spesies eksotik.

Perusakan habitat oleh manusia secara besar-besaran disebabkan oleh pertanian, pengembangan perkotaan, kehutanan, pertambangan dan polusi lingkungan. Siklus hidrologi dan kimia alami terganggu oleh pembukaan lahan yang menyebabkan milyaran ton tanah subur mengalami erosi dan hanyut ke dalam sungai, danau, dan laut setiap tahun, sehingga sungai, danau, dan perairan pesisir pantai menjadi dangkal, dimana potensi dan kejadian banjir semakin sering terjadi dalam skala yang semakin meningkat.

Urutan nomor dua setelah hilangnya habitat sebagai penyebab penting krisis biodiversitas adalah kompetisi spesies eksotik (spesies yang tidak asli) dengan spesies asli. Spesies eksotik dimasukkan dengan berbagai cara. Orang-orang secara tidak sengaja membawa biji atau serangga bersama dengan mereka ketika mereka berkelilling dunia, dan banyak tumbuhan dan hewan asing yang telah dimasukkan secara sengaja untuk tujuan pertanian atau hiasan. Sebagian besar spesies yang dipindahkan tidak berhasil bertahan hidup diluar daerah hidupnya yang normal, tetapi banyak contoh spesies yang dipindahkan dapat bertahan hidup. Banyak spesies eksotik yang dapat bertahan hidup tersebut mempunyai dampak pada ekosistem yang ada saat ini, tetapi beberapa spesies tersebut berperan penting dalam kommunitas barunya. Umumnya melalui pemangsaan terhadap spesies asli atau kompetisi untuk mendapatkan sumber daya. Contohnya perpindahan semut api kearah utara, yang secara tidak sengaja dimasukkan ke wilayah bagian selatan amerika serikat dari brazilia pada tahun 1918. penggantian oleh spesies yang diintroduksikan, dianggap bertanggung jawab paling tidak sebagian terhadap 68% dari daftar spesies yang punah, terancam, rentan, dan langka yang diterbitkan oleh IUCN.

Ancaman lain yang berarti terhadap biodiversitas seperti eksploitasi secara berlebihan pada kehidupan liar, merupakan permasalahan gabungan antara penyusutan habitat dan spesies eksotik. Spesies hewan yang jumlahnya telah menurun secara drastis melalui penangkapan komersial atau perburuan yang berlebihan, meliputi paus, bison amerika, kura-kura galapagos dan banyak jenis ikan lainnya. Teknik penangkapan ikan modern telah mengurangi populasi ikan cod, herring, makarel dan banyak spesies penting lainnya sampai ke tingkat yang tidak dapat menopang eksploitasi manusia selanjuutnya. Selain spesies yang diburu, banyak organisme lain terbunuh oleh metode penangkapan yang digunakan. Contohnya lumba-lumba, kura-kura laut tertangkap dalam jaring ikan dan tak terhitung jumlah invertebrata yang terbunuh oleh pukat harimau di laut. Perdagangan yang semakin meluas, seringkali ilegal dari organisme liar (seperti burung, anggrek dan kaktus langka) dan produk satwa liar (yang meliputi kulit mamalia, bulu burung, dan tanduk badak, dan empedu beruang) juga mengancam banyak spesies.

http://biologi2008fkipunila.blogspot.com/2010/02/biodiversitas-dan-konservasi-biologi.html

Tidak ada komentar: